Jadisemakin besar utang bank, semakin besar juga beban bunga yang harus dibayar. Beban bunga adalah beban yang akan masuk di laporan laba rugi sebagai komponen pengurang laba bersih. Jadi ketika perusahaan memiliki beban bunga yang terlalu besar, sehingga menggerus laba bersih, hal ini dapat meningkatkan risiko keuangan perusahaan. lainyang membentuk operasi pokok atau bentuk entitas yang terus berlangsung" Menurut Munandar (2006:18) "Pendapatan adalah suatu pertumbunhan asets yang Menurut Jumingan (2014:164), faktor-faktor yang mempengaruhi Laba Bersih : 1. Naik turunnnya jumlah unit dan harga jual per unit. Naik turunnya pajak perseroanyang dipengaruhi oleh Faktorapa saja yang mempengaruhi perkembangan anak ? 1.2.2 Sebutkan apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristi, dan modal dari seorang wirausaha ! Karena wirausaha menggunakan sumber daya miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil. 2.9 BERFIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN. Langkah- langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis suatu produk antara lain : 1. Jenis produk, bahan baku, bahan bantu dan zat-zat yang terkandung di dalamnya. 2. Bentuk produk, desain, bert, warna, komposisi teknologi dan seni yang melekat dan terdapat pada produk tersebut. 3. Soesetio(2007) menganalisis berbagai faktor yang menentukan pilihan struktur modal dengan menggunakan Fixed Asset Ratio, Return on Asset , Firm size, Sales growth, dan Degree of Operating Leverage. Hasil penelitian tersebut tidak dapat menentukan faktor-faktor yang secara tepat dapat mempengaruhi keputusan Jumlahnasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang besar memerlukan memory computer yang besar, selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi juga. Oleh karena itu penganalisa harus mampu menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor di masa mendatang yang mungkin akan mempengaruhi . Table of Contents Mengapa margin laba operasi penting? Bagaimana cara menghitung margin laba operasi? Bagaimana cara menginterpretasikan margin laba operasi? Bacaan selanjutnya Apa itu Margin laba operasi operating profit margin adalah rasio profitabilitas untuk mengukur persentase keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari bisnis intinya. Itu memberitahu kita berapa banyak laba yang dihasilkan perusahaan setelah membayar biaya operasional, tetapi sebelum membayar bunga, pajak dan beban non-operasional lainnya. Kita menghitungnya dengan membagi laba operasi dengan pendapatan. Disebut juga dengan margin operasi operating margin atau rasio operasi operating ratio. Margin yang lebih tinggi adalah lebih disukai karena lebih banyak uang tersisa untuk membayar beban non-operasional. Itu menunjukkan perusahaan efisien dalam mengelola bisnis inti, sehingga, membukukan biaya yang lebih rendah untuk menghasilkan pendapatan. Sebaliknya, margin yang rendah kurang disukai. Mengapa margin laba operasi penting? Margin operasi penting untuk menunjukkan seberapa sukses perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari bisnis inti. Kita perlu membandingkannya dengan pesaing atau rata-rata industri untuk mendapatkan wawasan tentang seberapa berhasil perusahaan, relatif terhadap pesaing. Perusahan di industri yang sama menghadapi ancaman dan peluang lingkungan bisnis yang sama. Dan, margin yang lebih tinggi memberikan pesan positif, menunjukkan kinerja internal yang lebih baik daripada pesaing dalam menghadapi lingkungan bisnis. Analis menggunakan rasio ini sebagai metrik untuk mengukur seberapa efisien operasi inti perusahaan. Itu memperhitungkan biaya langsung – seperti harga pokok penjualan – dan biaya tidak langsung – seperti beban penjualan, umum dan administrasi. Harga pokok penjualan mewakili biaya variabel, yang mana naik-turunnya mengikuti volume produksi. Sedangkan, beban penjualan, umum, dan administrasi umumnya adalah biaya tetap, yang mana harus tetap dikeluarkan oleh perusahaan meski tidak berproduksi atau menghasilkan pendapatan. Sehingga, seberapa efisien bisnis inti perusahaan, itu tergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola biaya-biaya tersebut. Ketika perusahan bisa menurunkan biaya-biaya tersebut, margin operasi akan naik, ceteris paribus. Kemudian, margin juga mengungkapkan keberhasilan perusahaan dalam bersaing di pasar. Posisi yang kompetitif memungkinkan perusahaan untuk mengambil margin yang lebih tinggi, baik dengan beroperasi pada struktur biaya yang lebih rendah atau mengembangkan diferensiasi untuk menetapkan harga yang lebih tinggi daripada rata-rata industri. Terakhir, investor melihat rasio ini untuk mengevaluasi apakah perusahaan menghasilkan keuntungan terutama dari operasi intinya atau dari sumber lain, seperti investasi. Dan, mereka menyukai jika bisnis inti menguntungkan. Bagaimana cara menghitung margin laba operasi? Kita menghitung margin laba operasi dengan membagi laba operasi dengan pendapatan, dinyatakan sebagai persentase. Berikut adalah rumusnya Margin laba operasi = Laba operasi/Pendapatan Beberapa perusahaan menyajikan laba operasi sebagai akun terpisah di laporan laba rugi, namun yang lainnya mungkin tidak. Jika kita tidak menemukannya, kita bisa menghitung secara manual. Laba operasi mewakili pendapatan tersisa setelah perusahaan membayar beban seperti harga pokok penjualan HPP, beban penjualan, beban umum dan beban administrasi, termasuk beban depresiasi dan amortisasi. Singkat cerita, itu sama dengan laba kotor dikurangi biaya operasi. Laba operasi = Laba kotor – Beban operasiLaba operasi = Pendapatan – Harga pokok penjualan – Beban penjualan – Beban umum dan administrasi Sekarang, mari ambil contoh sederhana. Sebuah perusahaan melaporkan pendapatan sebesar $4 juta. Untuk menghasilkan pendapatan tersebut, perusahaan menanggung HPP sebesar $ dan beban operasional sebesar $1 juta. Dalam contoh tersebut , laba kotor perusahaan adalah sebesar $ juta = $4 juta – $ Sedangkan, laba operasinya adalah sebesar $ juta = $ juta – $1 juta. Sehingga, margin operasinya adalah 55% = $ juta / $4 juta. Margin operasi bisa meningkat jika perusahaan mengenakan harga lebih tinggi untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan sambil mempertahankan biaya yang ada. Alternatifnya, perusahaan bisa melakukannya dengan menekan ke bawah HPP dan beban operasi, misalnya melalui otomasi pekerjaan manual, meningkatkan skala ekonomi dan menegosiasikan harga yang lebih rendah dengan pemasok. Bagaimana cara menginterpretasikan margin laba operasi? Margin laba operasi mengukur profitabilitas bisnis inti perusahaan. Secara spesifik, itu menunjukkan berapa persen keuntungan yang diperoleh perusahaan dari bisnis intinya. Semakin tinggi persentasenya, semakin disukai karena mengindikasikan perusahan mengelola bisnis inti secara menguntungkan. Sebaliknya, rasio yang lebih rendah adalah tidak disukai. Dan, investor dan kreditur akan melihatnya secara pesimis. Namun, untuk mengukur seberapa baik margin operasi perusahaan, kita harus membandingkannya dengan pesaing atau rata-rata industri. Karena rasio bisa bervariasi antar industri, membandingkannya dengan perusahaan di industri berbeda bisa menyesatkan. Oleh karena itu, kita harus mengisolasi analisa kita dengan membandingkannya dengan perusahaan peer di industri yang sama. Jika lebih tinggi, itu lebih baik. Terakhir, kenaikan margin operasi dari waktu ke waktu adalah pertanda baik. Perusahaan memperbaiki efisiensinya. Dan, itu bisa dicapai dengan memperkuat daya saing dan mengembangkan pemasaran yang lebih efektif. Menggunakan sumber daya secara lebih efisien dan penetapan harga yang lebih baik adalah cara lain untuk mencapainya. Margin laba operasi vs. margin laba kotor Margin laba operasi lebih lengkap dan akurat daripada margin laba kotor dalam mengukur kinerja profitabilitas perusahaan. Itu memperhitungkan tidak hanya biaya langsung tetapi juga biaya tidak langsung. Sebaliknya, margin laba kotor hanya memperhitungkan biaya langsung. Margin laba kotor sama dengan laba kotor dibagi dengan pendapatan. Untuk mendapatkan laba kotor, kita mengurangkan harga pokok penjualan dari pendapatan. Dalam analisis, kita bisa membandingkan kedua margin profitabilitas tersebut secara bersamaan untuk melihat seberapa berhasil perusahaan mengendalikan biaya operasi. Misalnya, jika margin operasi meningkat lebih tinggi daripada margin laba kotor, perusahaan berhasil mengendalikan biaya operasi. Kondisi sebaliknya mengindikasikan masalah dalam memperbaiki efisiensi dan menurunkan biaya operasi. Bacaan selanjutnya Rasio Profitabilitas Formula, Jenis dan ContohMargin Laba Kotor Formula, Perhitungan, dan InterpretasiMargin Laba Operasi Rumus, Perhitungan dan InterpretasiMargin Laba Sebelum Pajak Perhitungan dan InterpretasinyaMargin Laba Bersih Formula, Perhitungan, InterpretasiReturn on Asset ROA Perhitungan dan InterpretasiOperating ROA Rumus, Perhitungan dan InterpretasiReturn on Equity ROE Perhitungan dan InterpretasiMargin EBIT Perhitungan dan InterpretasiReturn on Common Equity ROCE Perhitungan dan InterpretasiMargin EBITDA Rumus, Perhitungan dan InterpretasiMargin NOPAT Rumus, Perhitungan dan InterpretasiMargin EBIAT Formula, Perhitungan dan InterpretasiReturn on Invested Capital ROIC Perhitungan dan Interpretasi Banyak factor yang mempengaruhi perubahan laba usaha dari tahun ke tahun. Factor tersebut terutama berupa pengaruh perubahan tingkat penjualan, perubahan harga pokok penjualan, dan perubahan biaya usaha. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan sales. Faktor-Faktor Penentu Net Profit Margin Besar kecilnya profit margin pada setiap transaksi sales ditentukan oleh 2 faktor yaitu, net sales dan laba usaha. Besar kecilnya laba usaha atau net operating income tergantung kepada pendapatan dari penjualan sales dan besarnya biaya usaha operating expenses. Dengan jumlah operating expenses tertentu, profit margin dapat diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumlah sales tertentu profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil operating expenses Bambang Riyanto, 200139. Dengan demikian maka ada 2 alternatif dalam usaha untuk memperbesar profit margin, yaitu 1. Dengan menambah biaya usaha operating expenses sampai tingkat tertentu diusahaka tercapainya tambahan sales yang sebesar-besarnya, atau dengan kata lain, tambahan sales harus lebih besar daripada tambahan operating expenses. Perubahan besarnya sales dapat disebabkan karena perubahan harga per unit apabila volume sales dalam unit sudah tertentu tetap, atau disebabkan karena bertambahnya luas penjualan dalam unit kalau tingkat harga penjualan per unit produk sudah tertentu tetap. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa pengertian menaikkan tingkat sales disini dapat berarti memperbesar pendapatan dari sales dengan jalan a. Memperbesar volume sales per unit pada tingkat harga penjualan tertentu atau, b. Menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas sales dalam unit tertentu. 2. Dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai tingkat tertentu diusahakan adanya pengurangan operating expenses yang sebesar- besarnya, atau dengan kata lain mengurangi biaya usaha relative lebih besar daripada berkurangnya pendapatan dari sales. Meskipun jumlah sales selama periode tertentu berkurang, tetapi oleh karena disertai dengan berkurangnya operating expenses yang lebih sebanding maka akibatnya ialah bahwa profit marginnya makin besar. Tabel Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Suramaya Suci Kewal 2012 Pengaruh inflasi, suku bunga, kurs, dan pertumbuhan PDB terhadap indeks harga saham gabungan. Menganalisis tentang inflasi. Variabel Y pada penelitian ini membahas tentang suku bunga, kurs, dan pertumbuhan PDB, sedangkan variable Y pada penelitian penulis membahas tentang Net Profit Margin. 2 Dibiyantoro 2011 Pengaruh struktur modal dan profitabilitas pperusahaan terhadap mandatory disclosure financial statement pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Menganalisis tentang rasio profitabilitas perusahaan. Variabel X pada penelitian ini membahas tentang Struktur modal, sedangkan variabel X pada penelitian penulis membahas tentang Inflasi. 3. Febrina Dwijayanti dan Prima Naomi 2009 Analisis pengaruh inflasi, BI rate, dan nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas bank periode 2003-2007. Menganalisis tentang inflasi dan profitabilitas Variabel X pada penelitian ini membahas tentang inflasi, BI rate, dan nilai tukar mata uang sedangkan variabel X pada penelitian penulis adalah inflasi. 4 Adwin S. Atmadja 1999 Inflasi di Indonesia Sumber-sumber penyebab dan pengendaliannya. Menganalisis tentang inflasi. Pada penelitian ini hanya membahas mengenai inflasi, sedangkan pada penelitian penulis membahas mengenai inflasi dan net profit margin. Kerangka Pemikiran Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum. Kecenderungan yang dimaksudkan disini adalah bahwa kenaikan tersebut bukan terjadi sesaat. Misalnya, harga – harga barang menjelang lebaran, atau hari libur lainnya, cenderung naik. Namun, setelah perayaan usai, masyarakat kembali hidup seperti semula, harga akan kembali ke kondisi semulaDjohanputro, 2006. Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi - Laba menjadi salah satu indikator yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dalam ekonomi akuntansi, laba juga bisa disebut profit. Dalam buku Analisis Laporan Keuangan Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan 2019 karya Aldila Septiana, laba adalah selisih pendapatan dengan beban. Sehingga perhitungan laba bisa dipakai untuk mengukur beban biaya dan laba kotor Laba kotor adalah laba yang didapat perusahaan sebelum dikurangi biaya yang menjadi beban perusahaan. Dengan kata lain, laba kotor merupakan perhitungan keuntungan sebelum dikurangi biaya operasional dan pajak. Besar kecilnya laba kotor bisa mempengaruhi tindak lanjut perusahaan, tentang apa yang harus dilakukan di periode yang akan datang. Baca juga Bagaimana Hubungan antara Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi? Mengutip dari buku Menggunakan Template Excel untuk Mengetahui Laba Rugi Usaha Kecil 2010 oleh Lilis Setiawati dan Anastasia Diana, laba kotor menjadi indikasi pertama apakah kegiatan usaha tersebut menguntungkan atau kotor dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah gross profit. Melansir dari Investopedia, laba kotor terkadang juga disebut pendapatan kotor. Karena dengan perhitungan laba kotor bisa membantu perusahaan untuk melihat laba yang diperoleh dari produksi serta penjualan. Faktor yang mempengaruhi laba kotor Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi laba kotor, yaitu Perubahan harga jualHarga jual berpengaruh pada besaran laba yang diperoleh perusahaan. Apabila harga jualnya semakin tinggi, maka laba perusahaan akan meningkat. Perbedaan harga jual di periode yang berbeda akan berdampak pada perubahan laba yang didapat. Perubahan kuantitas produk yang dijualJumlah kuantitas produk yang dijual juga berpengaruh pada besaran laba. Misalnya semakin banyak barang yang terjual, otomatis laba perusahaan akan meningkat. Sama seperti perubahan harga jual, perubahan kuantitas produk juga bisa mengubah perolehan laba. Harga pokok penjualan produkPerubahan harga pokok pejualan sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku, upah serta kenaikan harga. Apabila harga pokok penjualannya berubah, namun harga jualnya tetap, maka laba perusahaan juga akan berubah. Baca juga Barang Ekonomi Pengertian dan Contohnya Cara menghitung laba kotor Rumus menghitung laba kotor KARUNIA MULIA PUTRI Rumus perhitungan laba kotor Abstract Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba, dengan variabel penelitian meliputi Ukuran Perusahaan, Dewan Komisaris, Leverage, dan Arus Kas Bebas. Populasi penelitian menggunakan Perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 sejumlah 166 Perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 186 data, dengan 62 Perusahaan. Penelitian menggunakan program SPSS versi 22 untuk menguji hipotesis dengan Analisis Regresi Linear Berganda dengan tingkat signifikansi 5% 0,05. Hasil dan kesimpulan dari pengujian dapat diperoleh bahwa 1 ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, karena besar atau kecilnya suatu ukuran Perusahaan tidak menjadi acuan dalam melakukan praktik manajemen laba; 2 dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, karena rata-rata Perusahaan sampel hanya memenuhi syarat formalitas batas minimum yang ditetapkan regulasi tanpa berperan secara efektif dalam menjalankan fungsi pengawasan dalam Perusahaan; 3 leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, karena apabila rasio leverage tinggi, maka perilaku manajemen dalam melakukan manajemen laba akan tetap atau konstan; 4 arus kas bebas berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, karena apabila arus kas bebas Perusahaan tinggi maka menandakan bahwa Perusahaan memiliki cukup persediaan kas untuk membiayai keperluan Perusahaan sehingga pihak manajer tidak perlu melakukan praktik manajemen laba. Mengevaluasi proses transaksi keuangan adalah hal penting yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Tujuannya agar perusahaan bisa lebih mudah dalam mengambil keputusan di masa depan. Namun, tahukah Anda bahwa ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi profitabilitas sebuah perusahaan? Dalam artikel ini, kami akan membahas tuntas tentang profitabilitas perusahaan. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga faktor yang memengaruhinya. Dengan begitu, Anda sebagai pelaku bisnis bisa lebih memahami kepentingan dari adanya profitabilitas ini. Jadi, simak baik-baik ya. Pengertian Profitabilitas Secara umum, profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba dalam periode tertentu pada tingkat penjualan, aset, serta modal saham tertentu. Adapun profitabilitas perusahaan ini bisa dinilai dengan berbagai macam cara. Hal tersebut tergantung dari laba dan aktiva yang akan dibandingkan satu sama lain. Sedangkan untuk pengertian profitabilitas menurut para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. Menurut R. Agus Sartono, profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Menurut Kasmir, rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Menurut Susan Irawati, rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan selama periode tertentu untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas Berikut ini adalah penjelasan berbagai jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat Anda ketahui. 1. Margin Laba Kotor Gross Profit Margin Margin laba kotor adalah rasio profitabilitas untuk menilai sebesar besar persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan dari penjualan. Laba kotor ini dipengaruhi dari laporan arus kas yang memaparkan besaran laba yang didapat oleh perusahaan. Tentunya dengan pertimbangan biaya yang sudah digunakan untuk produksi barang atau jasa. Rumus margin laba kotor = laba kotor laba pendapatan x 100% 2. Margin Laba Bersih Nett Profit Margin Margin laba bersih adalah rasio profitabilitas perusahaan yang berfungsi untuk menilai persentase laba bersih yang didapat sesudah dikurangi pajak pendapatan dari penjualan. Jadi, margin laba bersih yang semakin tinggi menandakan bahwa operasi suatu perusahaan semakin baik. Adapun jenis profitabilitas ini juga kerap disebut dengan profit margin ratio. Rumus margin laba bersih = laba bersih sesudah pajak penjualan 3. Rasio Pengembalian Aset Return on Assets Ratio Rasio pengembalian aset adalah jenis rasio profitabilitas yang bertujuan untuk menilai persentase keuntungan yang didapat perusahaan dan berkaitan dengan sumber daya atau total aset. Jadi, efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola aset tersebut bisa dilihat dari adanya rasio ini. Rumus rasio pengembalian aset = laba bersih total aset 4. Rasio Pengembalian Ekuitas Return on Equity Ratio Rasio pengembalian ekuitas adalah rasio profitabilitas yang berfungsi menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Rumus rasio pengembalian ekuitas = laba bersih sesudah pajak ekuitas pemegang saham 5. Rasio Pengembalian Penjualan Return on Sales Ratio Rasio pengembalian penjualan adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan tingkat keuntungan perusahaan sesudah melakukan pembayaran biaya variabel produksi. Misalnya, biaya upah pekerja, bahan baku, dan biaya operasional lain sebelum dikurangi pajak dan bunga. Rumus rasio pengembalian penjualan = laba sebelum pajak dan bunga penjualan x 100% 6. Pengembalian Modal yang Digunakan Return on Capital Employed/ROCE ROCE adalah rasio profitabilitas yang mengukur keuntungan perusahaan dari modal yang digunakan dalam bentuk persentase. Adapun modal yang dimaksud adalah ekuitas sebuah perusahaan ditambah kewajiban tidak lancar atau total aset dikurangi kewajiban lancar. Rumus ROCE = laba sebelum pajak dan bunga modal kerja 7. Return on Investment ROI ROI adalah rasio profitabilitas yang dihitung berdasarkan laba bersih sesudah dikurangi pajak terhadap total aktiva. ROI ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan terhadap jumlah aktiva yang tersedia di perusahaan. Rumus ROI = laba atas investasi – investasi awal investasi x 100% 8. Earning Per Share EPS EPS adalah rasio profitabilitas perusahaan yang menilai tingkat kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba untuk suatu perusahaan. Oleh karena itulah, manajemen perusahaan, pemegang saham, dan calon pemegang saham harus memperhatikan EPS ini karena menjadi salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Rumus EPS = laba bersih sesudah pajak – dividen saham preferen jumlah saham yang telah beredar Faktor-Faktor yang Memengaruhi Profitabilitas Perusahaan Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi profitabilitas perusahaan. Berikut adalah penjelasannya. Profitabilitas dipengaruhi berdasarkan jenis perusahaannya. Contohnya, perusahaan yang berorientasi menjual barang untuk dikonsumsi sering kali mempunyai keuntungan yang lebih stabil dibanding perusahaan yang memproduksi barang. Umur perusahaan juga menjadi penentu besar kecilnya keuntungan yang didapatkan. Umumnya, perusahaan yang sudah lama beroperasi akan mempunyai keuntungan yang lebih stabil. Skala ekonomi yang dimiliki perusahaan. Harga produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Jika perusahaan mempunyai biaya produksi yang relatif murah, maka cenderung mendapat keuntungan yang lebih baik. Begitu pula sebaliknya. Perusahaan yang membeli bahan produksi berdasarkan kebiasaan sering kali mendapat keuntungan yang lebih baik dan juga stabil. Profitabilitas perusahaan juga dipengaruhi oleh produk yang dihasilkan. Nah, itu dia penjelasan singkat tentang profitabilitas perusahaan. Agar keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin besar, Anda juga bisa menambah modal usaha dengan melakukan pinjaman. Kini, Anda bisa menggunakan layanan pinjaman modal usaha dari Investree. Prosesnya yang cepat dan mudah membuat banyak pelaku bisnis tertarik menggunakan layanan mereka. Jadi, jangan ragu lagi untuk menggunakan layanan Investree, ya. Referensi Share this Post

sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi besar kecilnya margin laba operasi